PHK Sudah Terjadi
Oleh Tri Murti dan Abdul Aziz | Senin, 20 November 2017 | 14:58
Lana Soelistianingsih, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia; Ekonom PT Samuel Aset Manajemen
Ekonom UI Lana Soelistyaningsih mengungkapkan, yang terkena dampak paling parah teknologi disruptif di Indonesia adalah industri yang banyak menggunakan tenaga kerja tidak terampil (unskilled labor), di antaranya industri manufaktur. Disrupsi juga akan menggeser tenaga manusia di berbagai industri jasa. “Bahkan, bidang akuntansi nantinya bisa dikerjakan sistem komputer,” kata dia.
Lana menambahkan, dampak negatif teknologi disruptif sudah terjadi di Indonesia. PHK dilakukan pelan-pelan dan tertutup, namun dalam jumlah signifikan. “Itu sudah terkonfirmasi oleh data BPS bahwa jumlah tenaga kerja sektor informal pada Februari 2017 dibanding Februari 2016 meningkat 2,3 juta orang,” tutur dia.
Berbagai negara, termasuk AS, menurut dia, telah lebih dulu terdampak teknologi disruptif. Industri mobil di Detroit pada 1990-an melakukan PHK besar-besaran karena menggunakan robot. Sebaliknya, negara- negara di Skandinavia dan beberapa negara Eropa mampu melewati revolusi industri ke-4 secara smooth, tanpa gejolak.
Lana Soelistyaningsih mengingatkan, Indonesia paling rentan terkena dampak negatif disrupsi teknologi. Soalnya, sekitar 80% SDM-nya berpendidikan rendah dan tidak terampil. “Di sinilah pemerintah harus berperan. Pemerintah mesti mendidik kembali dan mendorong para pekerja unskilled untuk bekerja secara mandiri, lewat program pendidikan vokasi. Mereka harus didorong untuk berwirausaha di sektor informal berkualitas,” tegas dia.
Lana menilai Indonesia terlambat mengantisipasi pergeseran industri. Itu terlihat pada roadmap industri nasional yang belum memuat langkahlangkah antisipasi. Negara-negara lain sudah lebih dulu mengantisipasi kondisi ini. Malaysia, misalnya, sudah lama memetakan kebutuhan tenaga kerja sesuai keahlian, sehingga dampak negatif disrupsi teknologi tak seberat yang dialami Indonesia. (bersambung)
Sumber berita : Investor Daily (http://id.beritasatu.com/home/phk-sudah-terjadi/168107)